TOKOH FILSAFAT --Refleksi 8
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Kamis, 09 November 2017, 07.30-09.10 WIB
Oleh:
Elsa Susanti (17709251024)
Pascasarjana
Pendidikan Matematika B 2017
Topik-topik filsafat
identik dengan tokohnya. Jika tidak memahami tokoh maka tidak mengerti filsafat karena filsafat
adalah pikiran para tokoh. Berikut adalah tokoh dalam filsafat.
Tokohnya paradoks adalah Zeno. Paradoks
zeno artinya kita tidak akan pernah sampai tujuan karena sebelum sampai
tujuan kita pasti melampaui separuh tujuan, sebelum separuh tujuan kita pasti
melampaui separuh tujuan lagi, sebelumnya kita
pasti melampaui separuhnya lagi, terus sampai kiamat tidak akan pernah
tercapai. Maka sebenar-benar diri kita
tidak akan pernah mencapai tujuan. Misalnya, seseorang yang berangkat ke Jakarta tidak
akan pernah sampai ke Jakarta. Karena untuk mencapai Jakarta orang tersebut
harus melampaui setengah Jakarta, lalu melampaui setengannya lagi, dan begitu seterusnya sehingga tidak
akan pernah tercapai. Hal itu akan membuat kebingungan.
Ini pertanda logika tidak cocok dengan kenyataan namun yang penting konsisten dan itulah
analitik. Maka paradoks zeno harus sesuai dengan ruang dan waktu. Jika kita menggunakan
paradoks zeno dalam percakapan di kehidupan sehari-hari maka itu tidak sesuai dengan
ruang dan waktu.
Tokohnya paradoks himpunan adalah Rusel. Paradoks
himpunan artinya bahwa himpunan x adalah x tidak sama dengan x. Jadi x
sekaligus anggota dan bukan anggota himpunan. Misalnya pagi. Pagi merupakan
perbatasan siang dan malam. Jadi perbatasan itulah tempat paradoks. Sebenar-benarnya
manusia tidak sempurna. Jangankan pikiran, penglihatanpun tidak sempurna,
kata-katapun tidak sempurna, dan pendengaranpun tidak sempurna. Maka
sebenar-benar paradoks, sebenar-benar pertentangan, dan sebenar-benar kontradiksi adalah ilmu. Seseorang yang berilmu akan berhasil sehingga dimensinya meningkat sedangkan
orang yang tak berilmu akan jatuh
dan tenggelam. Demikian
pulalah filsafat. Sebenar-benar filsafat adalah ilmu. Seseorang yang
berilmu maka akan mampu menembus ruang dan waktu sedangkan mereka yang tak berilmu akan terperangkap pada ruang dan
waktu. Maka carilah ilmu, sesungguhnya ilmu ada di
perbatasan dengan
membawa prinsip ‘dimanapun bumi berpijak,
disitulah langit kau junjung’.
Tokohnya
komputer adalah Alan Turing. Alan Turin menemukan awalan program sekitar tahun 40-an
yaitu pada saat perang dua kedua. Teknologi perang dunia
sudah menggunakan mesin pelacak kode, mesin ini ditemukan di Inggris. Mesin ini dapat menemukan kode-kode yang digunakan Jerman sehingga dapat dilacak arah pergerakan pesawat atau bom bisa dilacak. Makanya Alan Turin disebut pencipta jembatan antara langit dan bumi.
Tokohnya menjawab adalah
Socrates. Tokohnya bertanya adalah Socrates. Socrates mencari kebenaran dengan
cara bertanya. Zaman Socrates sudah ada akuntabilitas yaitu sebagai wujud pertanggungjawaban
seseoran terhadap pekerjaannya. Sedangkan pada zaman sekarang hidup harus akuntabel
dan substains. Akuntabel misal pembelajaran ditayangkan di sosia media itu
akuntabel. Orang hidup itu harus punya visi. Jangan takut jika dikira pamer karena
sebenar-benar hidup itu antara pamer dan tidak pamer. Saat kita terkejut dengan
generasi muda atau dengan muridmu, itu adalah salahmu kenapa engakau tidak
paham. Karena sebenar benar muridmu adalah hermeneutikamu, bagian dari dirimu.
Tokohnya himpunan adalah Venn. Tokohnya kosong adalah
Satre. Tokohnya Isi adalah Plato. Tokohnya
wadah adalah Plato.
Tokohnya kontradisksi adalah Immanuel Kant. Tokohnya transenden adalah Immanuel Kant. Tokohnya sebab akibat adalah David Hume. Tokohnya bahasa
matematika adalah Vitgen stain. Tokohnya Rermenetika adalah Hubermas. Tokohnya fatal adalah Vermenides (segala sesuatu tetap). Tokohnya fital adalah heraklitos. Tokohnya ideal adalah Plato. Tokohnya republik adalah Plato. Tokohnya formal adalah Hilbert. Tokohnya lengkap adalah Hilbert. Tokohnya Tidak lengkap adalah Godel. Tokohnya lumpur adalah
Mark. Tokohnya berkah filsafat adalah Plotimus. Tokohnya logos adalah Thales yaitu seorang filsuf
pertama pada zaman Yunani. Thales
merupakan filsuf pertama yang memerangi mitos. Tokohnya tindakan adalah Imam Ghozali.
Belajar filsafat berarti mempelajari
pemikirannya para filsuf. Dengan mempelajari filsafat, orang
sesat dapat semakin sesat, orang kafir berfilsat dapat semakin kafir, dan orang
beriman dapat semakin beriman. Maka
sebenar-benar berfilsafat adalah dirimu sendiri dan sebenar-benar dirimu adalah
pikiranmu. Jika tidak berfikir maka sudah tidak
berfilsafat lagi. Maka
sebenar-benar orang berfilsafat adalah orang mau belajar secara aktuntabel, terus menerus. Salah satu
enzim dari hermeneutika adalah komunikasi bahasa dan sebenar benar hidup
adalah bahasa. Maka berfilsafat itu merangkum awal dan akahir. Semua filsuf
pasti merangkum awal dan akhir. Filsafat itu cair maka mereka sudah
terpikirkan dan menjadi bayang kita semua. Jadi semua yang kita bayangkan
sehari hari sudah ada tokohnya masing masing. Tokoh sesuai zamanny, sesuai
timeline, dan memberi dampak serta pengaruhnya seperti apa. Tokoh yang paling komplit adalah Immanuel Kant.
Tokoh-tokoh di atas
dikenal lewat karya atau bukunya. Sebenar-benar filsuf
adalah karyanya. Jika
engkau ingin jadi tokoh maka menulislah.
Elsa Susanti | Youtube : http://www.youtube.com/c/ElsaSusanti |
0 komentar:
Posting Komentar