Rabu, 18 Oktober 2017

Refleksi 3 Perkuliahan Filsafat Bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A.

RUANG DAN WAKTU DALAM FILSAFAT   

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Kamis, 5 Oktober 2017, 07.30-09.10 WIB

Oleh:
Elsa Susanti (17709251024)
Pascasarjana UNY, Pendidikan Matematika B 2017
Berikut ini adalah hasil dari refleksi tes jawab singkat yang kedua.


Umur manusia adalah tidak berhingga.  Saat kita saat SD, SMP, SMA, dan lain-lain tercatat beda-beda maka umur antara yang tercatat dan tidak tercatat adalah tak berhinggga. Umur manusia dimulai dari nol menuju Infinitive dan akan terus berkelanjutan
(infinite rigres).
Filsafat adalah olah pikir maka semua tulisanmu adalah bayangan pikiranmu. Semua yang kamu dengar dan lihat adalah tesis. Semua ciptaan Tuhan adalah tesis.  Berpikir atau mengerjakan hal yang lain  berarti mensintesis dengan cara mencari anti thesis. Jika diriku dalah tesis maka semua di luar diriku dalah anti tesis. Apa yang kamu pikirkan, lawan bicaramu, dan semua hal yang terjadi di luar dirimu adalah karena anti thesis. Jadi kamu mendengar semua yang ada dalam dirimu. Semua yang kamu dengar itu adalah thesis. Thesis dan anti hesis tergantung dari apa yang kita pikirkan. Dan mimpi merupakan pantulan dari pikiranmu. Mimpi lahir sebagai hasil refleksi dari kehidupan kita terpantul-pantul.
Pikiran manusia berada pada kesadarannya sedangkan perasaan manusia berada pada intuisinya, dan cita-cita manusia ada pada prinsipnya.  Prinsip di dunia ada dua yaitu identitas dan kontradiksi. Semua kenyataan adalah kontradiksi. Jangankan individu satu dengan individu lainnya, seseorang saja berbeda dengan  dirinya yang tadi. Ilmu sesorang berada dalam kontradiksi. Identitas semata tidak menghasilkan sesuatu yang baru artinya tidak ada ilmu. Maka sebenar-benar berilmu adalah kontradiksi. Sebenar-benar ilmu ada dalam pengalaman.
Segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada dapat berupa fenomena atau naumena. Panca indera disebut fenomena  sedangkan hal di luar panca indera disebut naumena. Jiwa, arwah, roh itu tidak bisa dilihat dan tidak bisa didengar maka ada di naumema.
Sebenar-benar hidup adalah diam dalam keadaan bergerak. Dan sebenar-benar orang bijaksana adalah bergerak dalam keadaan diam. Dan sebenar-benar rumahmu adalah bahasamu. Tulisanmu itulah yang sebenar-benar dirimu dan tulisanmu lahir karena ada anti tesis. Dalam kehidupan, waktu selalu berjalan maka sesungguhnya tidaklah ada kata terlambat maka terlambat muncul karena mitos.
Uraian berikut ini adalah hasil dari forumtanya jawab pasca tes jawab singkat.
Question : Bagaimana cara mengatasi rasa cemas?
Sebenar-benar rasa cemas di dalam hati adalah godaan setan. Tiadalah yang mampu mengatasi rasa cemas kecuali dengan pertolongan Tuhan. maka mintalah pertolongan Tuhan dengan cara berdoa. Cemas-cemaskan pekerjaanmu, kontradiksikan pikiranmu karena itu adalah sebenar-benar awal dari ilmu. Tanpa kontradiksi tidak ada ilmu.
Question : Kenapa orang yang selalu melakukan dosa kemampuan berpikirnya akan semakin berkurang?
Ada variabelnya yaitu berpikir dan perasaan. Variabel berpikir yaitu benar salah.  Perasaan, yaitu baik buruk. Terkadang yang kita alami terlihat sebagai sesuatu yang baik tapi ternyata salah. Benar salah itu tergantung ruang dan waktu. Secara psikologis, kalau orang melakukan hal-hal yang tidak baik, maka dia  menanggung beban secara psikologis sehingga kemampuan berpikirnya semakin berkurang.

Question : Jodoh yang menentukan kita atau Tuhan?
Sudah ada ketentuannya. Tuhan memberikan kesempatan kepada kita untuk berikhtiar. Ada takdir dimana takdir diperoleh dari ikhtiar manusia. Kalau sudah ditakdirkan begitu bagaimanapun usahanya akan tetap terjadi. Maka manusia hanyalah bisa berikhtiar.

Question : Cara mengatsi nerves
Suapaya tidak nerves maka mengalir saja jangan dipaksakan. Kalau tidak bisa jangan memaksakan diri karena nerves berhubungan dengan kejujuran, pemahaman dan kemampuan.


--Kita harus menyadari bahwa kesempatan membaca adalah
rahmat, karunia, dan rejeki--

0 komentar:

Posting Komentar