Rabu, 03 Januari 2018

Refleksi 12 Perkuliahan Filsafat Bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A.


Mitos dalam Kekuasaan     -Refleksi 12


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Kamis, 21 Desember 2017, 07.30-09.10 WIB

Oleh:
Elsa Susanti (17709251024)
                                                         Pascasarjana Pendidikan Matematika B 2017


Tidak jarang kita melihat dan mendengar perebutan tahta. Melalui tahta seseorang dapat berkuasa. Orang yang berkuasa sering membuat mitos untuk mempertahankan kekuasaannya. Seyogyanya, mitos adalah kepentingan. Namun seorang pemimpin membuat mitos hendaklah dengan maksud kebaikan, yaitu bagian dari usaha mengatur dan menciptkan kedamaian. Oleh karena itu mitos tidak boleh berlebihan karena dengan berlebihan akan menimbulkan keriscuhan hati dan pikiran.
Kehidupan bersifat hirarki dan berstruktur. Seorang penguasa tidak dapat menjadi penguasa jika belum jadi rakyat maka sebenar-benar rakyat dan penguasa harus berhemenetika. Dengan hermenetika penguasa dan rakyat dapat menyatu dalam mencapai visi misi. Seorang pemimpin berusaha mencapai perubahan yang lebih baik. Oleh karena itu, pemimpin mengajak rakyat untuk menyatukan antara kata dan perbuatan. Secara filsafat kata dan perbuatan tidak dapat disatukan namun di sini maksudnya adalah sebagai usaha dalam kebaikan. Menyatukan kata dan perbuatan adalah bagian dari metafisik, artinya berpikir sesuai ruang dan waktunya serta peruntukkannya. Semua makna melekat pada konteksnya. Oleh karena pemimpin yang sebenar-benar haruslah mereka yang cerdas sehingga dapat menyelaraskan kebijakannya sesuai ruang dan waktunya yang tepat. Dengan demikian, seorang pemimpin hendaklah selalu melakukan refleksi diri agar tidak melakukan mitos atas dasar kepentingan kekuasaan.




Elsa Susanti | Youtube : http://www.youtube.com/c/ElsaSusanti | 


1 komentar:

Elsa mengatakan...

http://www.youtube.com/c/ElsaSusanti

Posting Komentar