Rabu, 03 Januari 2018

Refleksi 11 Perkuliahan Filsafat Bersama Prof. Dr. Marsigit, M.A.


Meluruskan Paradigma Pendidikan     -Refleksi 11

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, M.A.
Kamis, 14 Desember 2017, 07.30-09.10 WIB

Oleh:
Elsa Susanti (17709251024)
                                                         Pascasarjana Pendidikan Matematika B 2017

Menunggalnya wadah dan isi haruslah tercipta dalam segala aspek kehidupan kita, salah satunya dalam bidang pendidikan. Menunggalnya wadah dan isi adalah untuk mencapai visi dan misi dan meluruskan paradigma. Paradigma merupakan atmosfir yang berlaku dimana-mana . Paradigma dalam bidang pendidikan artiya melakukan transformasi melalui inovasi. Paradigma pendidikan adalah the teacher is researcher,  the student is researcher, the directur is researcher. Sebenar-benar hidup adalah penelitian untuk menghasilkan. Keberadaan guru dibuktikan dengan kegiatan mengada dan pengada. Paradigma daripada pengada antara lain adalah the teacher buy the teacher yaitu produk berupa jurnal.
Tak hanya pendidik, tapi subyek didikpun juga harus menjalankan paradigma pendidikan. Kuliah adalah bagian research, melalui bahan bacaan perkuliahan dapat dikembangkan menjadi research. Untuk mendapatkan data empiris dapat melalui riset kecil baik lewat angket, observasi, maupun wawancara. Hasil dari riset dituliskan dalam bentuk jurnal artikel riset. Dalam mendukung publikasi, mahasiswa dapat menghasilkan karya yang berkualitas salah satunya melalui kerjasama dengan dosen. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatkan pemahaman, mahasiswa dapat mempelajari web of research, web of publisher, web of book, web of teaching, web of learning process dan seterusnya.
Ada dua strategi yang dapat dijalankan untuk mendukung publikasi mahasiswa, yaitu universitas menyelenggarakan seminar internasional atau mahasiswa menyerbu seminar internasional di tempat lain. Dalam perkembangan IPTEK, mahasiswa dituntut gencar mempersiapkan diri. Oleh karena itu, mahasiswa harus rajin terlibat dalam diskusi ilmiah seperti seminar dan symposium. Ini adalah bentuk usaha kesiapan mahasiswa dalam menghadapi perubahan.
Dalam menulis artikel ilmiah, kita harus memperhatikan dua syarat  yaitu keterbacaan dan plagiat. Bahasa yang digunakan haruslah diperhatikan secara tata bahasa dan aturan kepenulisan sehingga memenuhi aspek keterbacaan. Di samping itu, hal yang perlu diperhatikan adalah referensi. Referensi erat kaitannya dengan plagiat.  Yang paling mengetahui kita plagiat atau tidak adalah diri kita sendiri. Dengan demikian, paradigma pendidikan adalah the teacher is researcher and the student is researcher.




Elsa Susanti | Youtube : http://www.youtube.com/c/ElsaSusanti | 


 

0 komentar:

Posting Komentar