Berbisik
Kepada Sosok Bijaksana, Sang Rektor Idaman UR
Oleh: Elsa Susanti
Melirik goresan prestasi dan perkembangan di berbagai bidang
memberikan peluang bagi Universitas Riau (UR) untuk diakui sebagai salah satu
Universitas besar di Indonesia. Konsep dalam taman yang berhasil mengantarkan
UR sebagai top 50 Perguruan Tinggi di Asia versi World Greenmetrics
2013, penggunaan barier
gate bagi kendaraan yang akan masuk kampus UR dengan menggunakan smart
card yang akan segera diluncurkan
dan perkembangan lain di berbagai bidang merupakan perwujudan secercah ukiran komitmen untuk
melambungkan nama Universitas Riau. Perkembangan UR yang perlahan
menggeser nama puluhan kampus lainnya menjadi alasan UR untuk berbesar hati, namun jikala menguntip ke atas, melihat beberapa
sosok besar kampus lain akan mengukir rasa pesimis menyaksikan kemilauan
prestasi kampus lain yang telah
lebih berjaya di mata masyarakat Bangsa ini. Lahirnya pemimpin Universitas Riau dengan kualitas moral dan jiwa
kepemimpinan yang tinggi adalah jalan
ampuh dalam melambungkan nama Universitas Riau di mata masyarakat
Nasional dan bekal berharga untuk mampu mengibarkan bendera kejayaan kampus
biru langit ini.
Rektor sebagai pemimpin Universitas memikul ribuan harapan akan
perubahan dan kemajuan Universitas. Kepercayaan rakyat kampus yang
merupakan tonggak utama dalam kepemimpinan bangsa harus selalu digenggam.
Jutaan doa dan cucuran harapan rakyat dan mahasiswa memberkati setiap langkah
bijaksana seorang Rektor.
Kemampuan
seorang Rektor UR sebagai pemimpin di Perguruan Tinggi sangat dibutuhkan dalam
mengendalikan suatu organisasi, baik dalam pembuatan kebijakan, pelayanan
terhadap mahasiswa, memotivasi pegawai, maupun
menjalin kerjasama dengan pihak stake
holder. Disamping bertugas sebagai manajer yang berwenang penuh untuk
menciptakan paradigma baru tentang UR, Rektor sangat berperan penuh dalam
memimpin, melaksanakan fungsi-fungsi yang ada dalam pranata Perguruan Tinggi
sesuai dengan wewenang pemimpin, sebagai orang yang mengarahkan dan membimbing
secara langsung kepada bawahannya.
Hal utama yang dituntut oleh civitas
kampus kepada seorang Rektor bukanlah kesempurnaan kepemimpinan, bukan pula
kemewahan sarana dan prasarana perkuliahan ataupun kilauan keberhasilan akan
kemajuan di semua bidang, namun hal yang utama adalah bukti kongkrit pengabdian
dan kesungguhan Rektor sebagai nahkoda dalam menggerakkan kampus ini.
Pengabdian dan kesungguhan Rektor tidak akan menggambarkan dirinya sebatas
konseptor belaka, namun juga sebagai pelaku pendidikan yang berorientasi merumuskan
kebijakan yang dapat menguntungkan kepentingan bersama,
memiliki karakteristik yang bersih di setiap
tindakan, visioner pada perubahan yang membangun
dan action untuk
terus berkontribusi serta professional dari sisi
akademis maupun managerial institusi.
Sosok Rektor UR juga tidak
hanya akan melahirkan kebijakan yang menjunjung tinggi kedisiplinan pada
seluruh civitas akademika UR namun juga harus memiliki pemikiran kritis
terhadap pemantauan pelaksanaan kebijakan tersebut. Rektor harus mampu
menanamkan kesadaran di semua kalangan bahwa kebijakan itu tidak hanya untuk
diketahui namun harus dicairkan dalam sebuah komitmen. Komitmen yang dipegang
teguh, perlahan akan menghapus praktek ketidakserasian antara aturan dan
realisasi yang selama ini masih menjalar, serta
akan mengusir kata-kata PHP (Pemberi Harapan Palsu) yang sering
terlontar oleh mahasiswa yang kerap merasa dirugikan dengan ketidakdisiplinan
beberapa civitas akademika UR. Tidak hanya meningkatkan peninjauan terhadap
kebijakan, namun Rektor UR yang baik juga akan mengedepankan kenyamanan
mahasiswanya. Ketidakseimbangan antara jumlah pemakai dengan ketersediaan
sarana dan prasarana, ruangan kelas yang membisu menerima kesunyian atribut dan
prasarana kelas, perlahan akan terobati.
Bekerja
untuk bangsa tanpa wacana untuk memikat, tetapi hidup dengan dedikasi yang
tinggi demi melambungkan nama UR, begitu sang sosok idaman UR. Sisi bijaksananya yang akan
melahirkan rutinitas untuk dapat mengayunkan tangan, melangkahkan kaki
mengunjungi ruangan-ruangan, tempat putra-putrinya melahap racikan-racikan
ilmu. Membiarkan sisi kehangatannya terlihat transparan. Wajah kabur
sang Rektor di benak mahasiswa, perlahan musnah karena sang Rektor senantiasa
mengenalkan diri dan membaur, mengayomi mahasiswa serta
membangun suasana akademik yang harmonis, tanpa
menghilangkan daya kritis mahasiswa yang tumbuh
alami di organisasi kampus. Sisi kehangatannya akan melahirkan sebuah jalinan kerjasama
yang elegan dan egaliter dengan semua pihak yang terkait dengan universitas,
baik itu dosen, karyawan, maupun mahasiswa.
Praktis, sekarang
mahasiswa haus akan pemimpin yang inspiratif. Mahasiswa akan menghujam pemimpin
yang seolah terlalu sibuk dengan agenda-agendanya, namun akan terpanah terhadap
pemimpin yang mau diajak berbagi dan mau berada di tengah-tengah mahasiswanya.
Keberadaan
Rektor di tengah-tengah aspirasi mahasiswa akan membuahkan komunikasi yang baik
dan transfer informasi yang jelas dari
pihak rektorat kepada mahasiswa. Sosok Rektor yang memiliki popularitas
di mata kaum agent of change, memiliki sikap keterbukaan terhadap masukan-masukan yang lahir serta
memiliki dedikasi yang tinggi terhadap kemajuan UR, itulah gambaran pemimpin
idaman kampus biru langit.
0 komentar:
Posting Komentar